Konsep konsep dasar pemikiran Liberalisme
Kajian
hubungan Internasional memiliki banyak pendekatan , pendekatan yang akan
dibahas dalam tulisan kali ini adalah mengenai pendekatan liberalism .
liberalisme bukanlah semata mata satu pendekatan yang tidak mengalami
perkembangan . dalam perjalanan nya hingga hari ini , pendekatan liberalism
dibagi dalam tiga sub pendekatan antara
lain adalah Idealism liberalis, internasionalism liberalis, dan
institusionalism liberal . tiap sub pendekatan ini memiliki konsep konsep dasar
dalam menjabarkkan bagaimana hubungan internasional itu dapat berjalan sebaik
mungkin tanpa adanya perang .
Sub
pendekatan ini kemudian akan dibahas satu persatu hingga mengerucup dan kita
mampu memahami apa itu liberalism sepenuhnya tanpa ada salah tafsir di dalamnya
, pembahasan pertama adalah mengenai pendekatan idealisme liberal . dalam
pendekatan ini konsep utama yang sering digunakan adalah
1. didasarkan pada
sikap dasar manusia yang baik serta mampu untuk saling membatu serta bisa
menggabungkan antara akal dan pendidikan yang pernah mereka dapatkan
2. prikalu buruk dari manusia , bukan lah berasal dari
diri manusia itu pribadi tapi lebih kepada karena dorongan dari lembaga yang
memiliki sebuah egoisme untuk mencapai keinginan nya sendiri.
3. perhatian dasar manusia sebenranya adalah mengenai
kesejahteraan yang berujung pada sebuah kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat
.
4. perang dan anarkhi merupakan komponen yang tidak mampu
dihilangkan dalam kehidupan dunia internasional , tapi semua itu bisa
diminimalisir dengan memperkuat peraturan kelembagaan internasional.
5. perang dianggap sebagai sebuah permasalahan global dan
bukanlah permaslahan domestik, maka dari itu dibutuhkan upaya kolektif atau
multilateral dalam mengotrol permasalahan perang ini .
6. reformasi untuk negara negara yang mengalami
penindasan haruslah dilakukan agar negara negara tersebut mampu mensejahterakan
rakyat yang ada di dalamnya .
7. konsep kemanusian haruslah didasarkan pada sikap
maralitas yang dicerminkan pada tindakan negara .
8. masyarakat internasional haruslah menata diri agar
perang mampu dihilangkan dengan kesadaran kemanusiaan tiap warga internasional
.
9. negara juga dituntut untuk mampu mereformasi sistem
politik yang ada sehingga negara mampu menentukan nasibnya sendiri .
10. Sistem pemerintahan yang demokratis dapat membantu
menciptakan sebuah hubungan internasional yang damai karna didasarkan pada
idiologi demokrasi yang sama .
Prespektif
kedua adalah mengenai liberalism internasional , pandangan ini lebing mengacu
pada dunia internasional yang sebaiknya . referensi yang mendukung mengenai
prespektif ini adalah buku immanuel kant dengan judul perpetual peace . dalam
pendekatan ini ada beberapa konsep dasar antara lain :
1. cosmopolitan , yakni hak dasar yang dimiliki setiap
individu haruslah dijunjung tinggi , misalnya hak azazi manusia dan hak hak
dasar lain nya yang memang harus di lindungi .
2. negara haruslah dalam bentuk demokrasi agar tujuan
bersama dalam dunia internasional mampu dicapai dengan segera karena kesamaan
dalam sistem demokrasi.
3. pembentukan Federasi dimana melalui sistem ini negara
negara liberal lebih suka untuk melakukan sebuah kerjasama dibandingkan harus
melakukan perang.
4. harus terciptnya masyarakat yang republikan yang
menjunjung tinggi aspirasi dan pendapat
masyarakat yang kemudian di agregasi hingga membentuk sebuah kebijakan .
5. aturan internasional atau hukum internasional juga
harus dibuat dan di ratifikasi oleh seluruh negara di dunia agar mampu
menciptakan sebuah batasan batasan yang harus diikuti oleh tiap negara .
6. ide demokrasi juga digunakan untuk menciptakan sebuah
negara yang memang benar benar damai tanpa ada perang di dalamnya .
7. self
determination dibutuhkan setiap negara untuk menentukan nasibnya sendiri karena
dalam paham liberal, sangat dijunjung tinggi nilai kebebasan .
8. Nilai moral juga dibahas dalam pendekatan
internasional liberalism karena nilai moral dianggap universal dan mampu
mewakili apa yang menjadi keinginan warga negara .
Sub
pendekatan terakhir dalam kajian liberalism adalah mengenai institusional
liberalism , diaman dalam pendekatan ini lebih dititik beratkan pada institusi
internasional. Karena melalui instirusi internasional , perang bisa di
kendalikan dan perdamaian dunia mampu dicapai . dasar dasar pemikiran dari
institutions liberalism antara lain adalah :
1. mengacu pada pemikiran david mitrany yang mengemukakan
mengenai ramifikasi dimana kerjasama pada satu sektor mampu merambat pada
sektor lain , dan setelah itu instansi internasional dibutuhkan untuk mengatur
semua nya (fungtion follow structure)
2. bersandar pada pemikiran ernest B. Hass yang
mengasumsikan bahwa untuk mencapai kesejahteraan bersama perlu adanya institusi
terlebih dahulu (stucture follow fungtion )
3. aktor utama dalam liberalisme institusional adalah
rezim internasional , karena dianggap mampu unruk membawa kestabilan pada dunia
.
4. liberalism institusional berpandangan bahwa kekuatan
dan kecurigaan kepada negara lain mampu dikurangi dan kerjasama internasional
bisa dicapai dengan mudah apabila adanya instansi internasional yang menjadi
perantara .
5. institusi internasional memiliki perngaruh yang sangat
besar dalam dunia internasional , bahkan pengaruh yang dimiliki nya melebihi
pengaruh yang dimiliki negara adikuasa sekalipun .
6. institusi internasional dianggap sebagai tiang
penyangga untuk menguragi setiap efek yang mampu mengacaukan sistem tatanan
internasional dan anarki multipolar.
7. Instansi internasional bukanlah sekedar ciptaan negara
lemah melainkan sebagai sebuah kepentingan yang mendasar serta independen yang
dan mampu untuk memajukan sebuah kerjasama internasional .
8.institusi internasional terbentuk karena siakp ketidak
percayaan antar negara terhadap negar lainnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar